Kisah Persahabatan Andik Vermansyah & Kim Jeffy Kurniawan



RIVALITAS SURABAYA - MALANG, TIDAK MELUNTURKAN PERSAHABATAN 2 PEMAIN MUDA INI. Andik Vermansyah dan Kim Jeffrey Kurniawan contohnya. Meski Andik bermain untuk Persebaya dan Kim adalah penggawa Persema Malang, tapi toh mereka bisa klop. Keduanya makin kompak setelah ikut character building di Batu Jajar, Bogor, Jawa Barat.

"Awalnya saya kenal sama Kim saat kami sama-sama turun dalam chariti game 2010 lalu, itu pun hanya dua hari. Untung saat itu kami saling tukar pin BB (blackberry, Red). Setelah itu, lama kami tidak lagi bertemu," ujar Andik. 

Nah, berkat saling tukar pin BB tersebut, komunikasi antara kedua pemain ini terjaga. Namun, saat itu yang mereka komunikasikan bukan membahas masalah-masalah pribadi, atau saling tukar informasi tentang sepak bola. Melainkan saling ejek dan memuji tim masing-masing.

Andik mengatakan, mereka mulai saling dekat saat sama-sama ikut seleksi timnas U-23 di Batu Jajar. Saat itu, lanjut Andik, Kim sangat care dan welcome dengan kehadiran dia. Selama di sana, Kim juga sering mengajarkan Andik berbahasa Inggris.

"Saat itu saya datang terlambat karena harus membela Persebaya. Tapi, saat tiba di sana, semua perlengakapan saya dari panitia ternyata sudah ditata dengan baik oleh Kim. Eh, saat malam, Kim juga mengajak saya untuk satu kamar dan tidur di samping dia," ungkap Andik.

Pemain yang berulang tahun setiap 23 November ini menambahkan, meski belum kenal dekat sebelumnya, mereka berdua sering bekerjasama dan membantu dalam setiap kesempatan. Tak hanya itu, Bila ada jadwal hangout pun, Andik dan Kim selalu terlihat keluar berdua.

"Tapi, untuk ongkos makan dan transportasi kami berdua saling gantian. Kadang kalau berangkat saya yang bayar ongkos taxi, sementara waktu pulang Kim yang bayar. Itu juga berlaku kalau kami makan di luar," ujar mantan pemain PON Jatim 2008 itu.

Sayang, kesempatan itu tidak bisa lagi dirasakan oleh Andik. Sebab, sahabat karibnya tersebut tidak lagi di timnas. Kim dicoret dari skuad merah putih proyeksi SEA Games pada September lalu.

"Dia adalah sahabat tebaik saya, dia nggak sombong, sopan dan baik banget lah. gak di Malang gak di Solo, gak di Jogja dia selalu ramah sama orang. Saya sedih dia tidak bergabung lagi sama tim," keluh Andik. "Kalaupun mau menjadi selebrtis, saya berharap dia terus bermain bola. Kerena, tidak mungkin dia setenar ini kalau bukan karena dari lapangan hijau," pesan pemain bernomor punggung 10 ini. (dik/vem/bas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Widgets