Skenario Besar “Membunuh” Bonek


Oleh: Bubup Prameshwara | 11 March 2012 | 11:02 WIB

Bonek (lagi)
Ya, kami para Bonek akhir-akhir ini selalu menjadi pemberitaan di berbagai media. Sangat wajar, karena bisa dibilang kami Bonek adalah kekuatan suporter yang terbesar di Indonesia. Sampai kapanpun kami akan tetap mempertahankan sikap dan keyakinan selayaknya para tokoh heroik Surabaya di masa perjuangan pra/pasca kemerdekaan RI. Kami memang terkenal paling ngeyel dengan keyakinan. Sedikit berbeda dengan tetangga kami yang dulu menghujat Nurdin Halid, tapi ketika Andi Darussalam masuk kesana, hujatan jadi hilang tak berbekas (sorry, no offense). Dan kini yang paling aktual adalah kejadian “Bonek” yang melakukan penjarahan di Bojonegoro.


Adakah konspirasi demi “membunuh” Bonek?
Baiklah, mari ikuti kami flash-back dalam kurun dua minggu lalu.

SKENARIO 1

Saat pertandingan ujicoba Timnas melawan Persebaya (24/2) di Gelora Bung Tomo, kami sudah jadi sasaran media. Hampir kebanyakan media menyoroti kami para Bonek melakukan kerusuhan dan akhirnya menjebol tiga pintu masuk Stadion GBT. Opini masyarakat pun terbentuk, “Bonek nggak punya tiket, ngotot masuk, jebol pintu”. Para wartawan mana yang mau menginvestigasi kejadian di TKP untuk memberitakan, media lebih menyukai berita heboh yang mempunyai daya jual.

Mengapa tidak menyoroti deretan antrian masuk yang tidak sebanding dengan massa yang ingin masuk? Banyak Bonek yang pegang tiket tapi tetap susah masuk stadion, banyak pula yang justru dapat tiket dari para calo. Menyikapi kondisi ini, justru malah panpel dan kepolisian yang memutuskan untuk membuka pintu masuk. So, jadi tidak benar yang masuk itu semua tanpa tiket. Dan berita heboh yang mengatakan pintu jebol, hanyalah rusak pada engselnya saja. Itulah yang bisa anda lihat bila saat itu anda berada bersama kami “Lautan Bonek” di tiga pintu yang dikabarkan jebol tersebut.

SKENARIO 2

Melalui acara Indonesia Lawyer Club, dengan maksud menyampaikan pesan tersembunyi di forum debat terhormat (forum adu nyocot). Karni Ilyas sang moderator pun menghakimi bahwa Bonek suka rusuh, yang suka menjarah dan mengamuk rumah warga. Nama kami yang sejak dulu jelek di mata masyarakat, makin komplit pula penderitaan kami, padahal kami ingin berubah. Media memang tak bersahabat dengan kami, selalu blow-up kejelekan kami, tapi sangat jarang memberitakan aksi-aksi sosial maupun inisiasi perdamaian dari kami.
SKENARIO 3

Hinaan frontal dari orang sekelas Karni Ilyas membuat Bonek meradang dan menggeruduk kantor tv0ne di Surabaya untuk meminta Karni Ilyas klarifikasi dan minta maaf. Terang saja Karni Ilyas dan tv0ne dibuat malu atas hal ini. Di tengah masih hangat-hangatnya permasalahan ini, tiba-tiba ada ajakan perdamaian dari Kapolres Lamongan yang menyerukan agar Bonek dan LAmania berdamai. Karena kami ingin menjadi lebih baik, ajakan damai pun kami datangi, dan pakta perdamaian kedua suporter disahkan. Kapolres juga menyatakan bahwa Bonek dijamin aman bila melintasi Lamongan, dan kebetulan jelang laga Persibo kontra Persebaya, dipastikan Bonek akan banyak melintas dari Surabaya menuju Bojonegoro via Lamongan. Sampai disini tak ada masalah. Tapi ketika hari H, hujan batu, mercon, bahkan bom molotov, dialami Bonek yang menggunakan kereta api barang saat melintasi Lamongan, 4 tewas dalam insiden ini. Parahnya, banyak media memblow-up tewasnya Bonek karena jatuh dari atap kereta, tanpa mau memberitakan penyerangan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut. Ada lagi kesaksian (quote rajekwesi, oke gan) “Orang LA yang berada di sekitar Pucuk sampai Babat, ngapain pake topeng penutup kepala dan bawa2 pedang yg panjangnya 1 meter?”
Seperti yang sudah diketahui masyarakat luas, terutama di Jawa Timur, bahwasanya
suporter garis keras Lamongan itu ada di daerah mBrondong arah ke Tuban,
dan orang-orang disekitar wilayah Babat masih termasuk budaya Mataraman
seperti Bojonegoro dan belum wilayah budaya dan memakai “bahasa Arek”.

SKENARIO 4

Saat bertandang melawan Persibo, situasi aman-aman saja, bahkan kami dan Boromania beradu yel-yel dengan penuh rasa hormat sepanjang permainan. Tapi saat setelah selesai pertandingan, meledaklah berita yang sangat menggemparkan. Bonek menjarah kantin, Bonek menjarah warung, Bonek menjarah toko sepatu, dll.

SKENARIO 5

Dari skenario 4, tak dinyana, justru tv0ne yang paling semangat memberitakan hal ini. Urutan fenomena ini: Karni bilang Bonek suka menjarah –> Bonek menggeruduk tv0ne Surabaya menuntut klarifikasi dan pernyataan maaf dari Karni & direksi –> tv0ne dipermalukan Bonek –> ada undangan damai dari Kapolres Lamongan –> Bonek dijamin aman melintasi Lamongan –> terjadi serangan hingga menewaskan 4 Bonek –> kejadian penjarahan –> tv0ne paling semangat memberitakan peristiwa ini.

Dari Bonek yang diamankan, menurut kesaksian Boromania saat turut menangkapnya, saat ditanya nomor punggung Andik Vermansyah saja, Bonek tersebut tidak tahu. Apalagi 2 jam sebelum pertandingan ada sms isu yang menyebar dikalangan Boromania bahkan Bonek, kalau dalam laga ini nanti akan ada 2 truk dari “tonggo etan boro” yang beratribut Bonek hadir mau hadir di SLS.
Fenomena apa ini?

Ada apakah gerangan kejadian yang saling berkaitan diatas? Oke, bila ditanya memanglah yang menjarah beratribut Bonek, kami mengakui. Lantas mau apalagi bila memang Bonek? Yang bisa menjadi pelajaran bagi kami para Bonekmania adalah kami wajib melakukan koordinasi secara menyeluruh terhadap semua anggota kami agar lebih tertata lagi saat memberikan dukungan kepada tim kami, Persebaya Surabaya. Atas kejadian ini, kami menyadari bahwa hal yang paling sulit adalah menjaga kepercayaan masyarakat atas kami-kami yang sudah terlanjur dicap sebagai biang rusuh ini. Apalagi bila ternyata dibarengi fenomena-fenomena aneh seperti tersebut diatas, kami harus makin merapatkan barisan demi menjaga kepercayaan masyarakat luas. Kejadian ini juga harusnya juga menjadi perhatian pihak yang berwajib, dalam hal ini adalah kepolisian. Kami menyerukan:
“TANGKAP DAN PENJARAKAN SIAPAPUN YANG TERBUKTI MEMBUAT ONAR!!! MESKI DIA BONEK SEKALIPUN, KAMI PASTI MENDUKUNG TINDAKAN TERSEBUT DEMI TEGAKNYA KEADILAN”Ditambah ada satu lagi fenomena unik dan sangat-sangat menggelitik : Pasca berita tentang Bonek ini, buanyaaak sekali akun-akun baru (newbie) berbondong-bondong atau eksodus ke kompasiana/kaskus buat menghujat. Jadi kami hanya bisa berpesan kepada semua Bonek ataupun yang ingin melihat permasalahan ini dengan clear untuk tidak terpancing atasaksi new comer tersebut, karena memang memecah belah dan memancing amarahlah tujuan mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Widgets