Mengapa Iniesta Pemain Terbaik Euro 2012?


Tak mencetak gol hanya sebuah assist berbau offside.
Setelah melalui perdebatan sengit, akhirnya tim panelis UEFA memilih Andres Iniesta sebagai Best Player of the Tournament. Sebelum menentukan siapa Pemain Terbaik, tim panelis UEFA juga menyisihkan 23 pemain dari berbagai posisi dalam Team of the Tournament.




















Banyak yang terkejut dengan keputusan tim panelis yang diketuai Andy Roxburgh. Mengapa harus Inesta? Statistik mencatat, dirinya hanya membuat satu assist sangat mudah bahkan berbau offside kepada Jesus Navas saat mengakhiri fase Grup C melawan Kroasia. Tak ada satu gol pun yang diciptakan bakat Albacete yang dibajak Barcelona kala masih berusia 12 tahun di sepanjang Euro 2012. Jika acuannya jumlah koleksi penghargaan man of the match, jumlah tiga kali penghargaan yang dipersembahkan Calsberg yang diterima Iniesta juga diraih Andrea Pirlo.






















Tiga kali, El Ilusionista terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan melawan Italia (Grup C), Kroasia (Grup C) dan Italia (final). Sementara gelandang Italia mendapatkanya saat melawan Kroasia (Grup C), Inggris (Perempat final) dan Jerman (semifinal). Bahkan jika mengacu statistik gol maupun assist, Pirlo jauh lebih unggul. Sebuah gol ke gawang Kroasia dan dua assit mampu dilesatkan kaki kanan pemain berjuluk l’architetto. Satu-satunya gol Inesta hanya tercipta saat adu penalti melawan Portugal, tentu saja tak dihitung.





















Namun Andy Roxburgh yang dibantu Fabio Capello (Italia), Jerzy Engel (Polandia), Dušan Fitzel (Republik Ceska), Gérard Houllier (Perancis), Lars Lagerbäck (Swedia), György Mezey (Hungaria) hingga Holger Osieck (Australia) melihat peran keseluruhan Iniesta sepanjang turnamen. Dalam daftar pemain terbanyak melepas tembakan ke gawang, meski tak berbuah satu pun gol Inesta bersama Mario Balotelli melepas total 14 kali shots on goals. Dirinya hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (15). Jelas, peran Iniesta dalam membongkar pertahanan lawan menjadi sangat krusial. Skil individu El Cerebro dalam melewati lawan terkadang harus berujung dengan pelanggaran. Tercatat, 14 kali dirinya harus dihentikan lawan,jumlah terbanyak kedua dari pemain Spanyol setelah Alvaro Arbeloa.
Bukan yang tertinggi dalam list jumlah dan ratio umpan, 75 persen dari 465 (350) umpan Inesta berhasil diterima rekan-rekannya. Namun pembeda Iniesta dari pada Xavi maupun Xabi Alonso dengan jumlah passing dan ratio passing tertinggi adalah kemampuannya mengubah pertandingan.
“Memilih Iniesta berarti mengirim pesan tentang kreativitas, sepak bola yang tajam dan kerendahan hati,” ujar Andy Roxburgh.
Kemampuan inilah yang menjadi kunci utama mengapa Vicente Del Bosque berani memainkan strategi tanpa penyerang tengah murni. Dengan adanya Iniesta yang bisa bergerak ke manapun, gerakan menusuk di dalam kotak pertahanan lawan, menembak dan tentu saja melepaskan umpan-umpan kejutan, Spanyol berhasil menjadi negara pertama Eropa yang meraih trofi Henry Delaunay secara berurutan. So, masih ada yang tak sependapat dengan UEFA?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Widgets