Persebaya Ancam Mundur dari Pertandingan

 
Kinerja wasit yang memimpin di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) menjadi trending topic dalam evaluasi kinerja Persebaya oleh petinggi klub Bajul Ijo.

Dengan tegas CEO Persebaya, Gede Widiade menyebut pengadil di lapangan sering merugikan timnya. Gede mengancam akan melakukan tindakan keras bila kondisi ini dibiarkan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) maupun komisi wasit PSSI.

Rapat evaluasi dilakukan di salah satu restaurant langganan Persebaya yang terletak di pusat kota. Seluruh elemen klub hadir, mulai dari Direktur Utama PT Pengelola Persebaya Dityo Pramono Gede; Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Goromah; Manajer Saleh Hanifah, pelatih Divaldo Alves serta seluruh pemain yang dikomando kapten Erol Iba.


"Hari ini kita mengevaluasi mengenai kinerja tim, internal dan aktifitas eksternal yang dapat mempengaruhi kerja tim. Secara teknis apa yang kita evaluasi untuk internal sudah terpenuhi, untuk parameter, semua sudah terpenuhi, dari pemain, coach, manajerial organisasi semua sudah on track," kata Gede kepada beritajatim.com, Senin (23/4/2012) siang.

Tapi, lanjut Gede, meski secara internal beres, masih ada kendala yang datang dari sektor eksternal, dalam hal ini adalah wasit. "Setelah kita evaluasi, memang ada aktifitas-aktifitas eksternal yang dapat mempengaruhi goal setting kita. Di Padang mengenai kualitas tim pengadil, di Malang mengenai kualitas tim pengadil juga. Kita tidak mempunyai suudzon, kita hanya melihat kemampuan seorang pengadil di lapangan dapat merugikan tim Persebaya," lanjutnya.

Merasa dirugikan, Persebaya melakukan langkah persuasif dengan mengajukan komplain kepada LPIS. Surat pertama yang berisi kritikan soal wasit sudah dilayangkan. Namun tak digubris dan Persebaya merasa tetap dirugikan oleh kepemimpinan wasit, utamanya di laga away lawan Semen Padang dan Persema. Upaya informal dilakukan Gede dengan menghubungi langsung CEO LPIS, Widjajanto.

"Saya selaku CEO komplain keras. Saya sampaikan apabila kualitas pengadil pada saat mengadili Persebaya tidak ada increase, tak ada perubahan, saya juga akan melakukan tindakan hukum secara formal," ucap Gede dengan nada mulai naik.

Arek Wonokromo ini mengatakan, bentuk komplain teringan adalah, peringatan secara tertulis mengenai ketidakmampuan wasit memimpin pertandingan secara adil dan berimbang. Tapi bila langkah tertulis tak mempan, maka Bajul Ijo sudah menyiapkan langkah tegas, yakni mengundurkan diri dari pertandingan saat tim pengadil dililai kurang layak.

"Jadi pada saat pertandingan, kita lihat dalam durasi tertentu, jika kita merasa dirugikan karena ketidakmampuan wasit, kita ambil tindakan untuk mundur dari pertandingan itu. Apapun konsekuensinya. Tanggung jawab ada di tangan CEO," ucapnya lantang.

"Ini evaluasi bersama, karena saya tidak bisa memutuskan sendiri. Saya minta persetujuan dari seluruh unsur perusahaan, pemain, coach, manajer maupun direktur utama, dan mereka menyetujui usulan saya," imbuh bon klub internal PS Rheza-Mahasiswa ini.

Saat ini, Persebaya masih menunggu perbaikan dari LPIS dan PSSI mengenai masalah wasit. Sebab komplain mengenai wasit tak hanya datang dari Persebaya, melainkan timlain juga.

"Kita tetap melakukan komplain persuasif, konstruktif. Kita tidak melakukan pemogokan secara membabi buta. Kita coba secara persuasif dan konstruktif mengingatkan mereka bahwa Persebaya dirugikan," pungkas Gede.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Widgets